Press ← and → on your keyboard to move between
letters
Halo, Aku!
Sekarang hari Sabtu sudah pukul 22.14 WIB dan semua orang di rumah sudah terlelap pun bergelut dengan dunia mimpinya masing-masing, sedang aku masih berhadap-hadapan setia bersama gawai. Beginilah rutinitas malam yang selalu aku hadapi.
Dengan mata berkaca-kaca dan bibir mengatup dengan getar ringan, jari-jari tangan ini tak tinggal diam. Dalam setiap deret papan ketik ini ku semai dengan cepat banyak kata. Mulai dari merangkai kisah lampau sampai mendambakan kisah yang akan datang. Kutulis semuanya di sini dalam diary anonymous yang akan dibaca banyak pasang mata. Bukan masalah, kalian tidak akan mengenaliku, sungguh.
Jadi begini, aku adalah seorang gadis yang terlahir dalam lingkup keluarga kecil nan sederhana. Itu cukup hangat dan menyenangkan buatku dan aku bersyukur atas berkah juga anugerah-Nya.
Aku adalah seorang penulis newbie yang akhir-akhir ini sedang tertekan dengan banyak hal yang membunuh rasa semangat dan gairah hidupku. Akhir bulan lalu aku sampai melakukan hal bodoh yang sempat mengakhiri hidup monoton ku, ya, aku hampir melakukannya. Dasar bodoh.
Stress berkepanjangan ini tidak menyenangkan. Beberapa teman yang membagi support, keluarga yang mendo'akan dan lingkungan yang kembali mematahkan adalah siklus hidup yang kurang menyenangkan. Aku sangat tidak menginginkannya, sungguh.
Psikiater, psikolog dan beberapa ahli lainnya menangani dengan senang hati setiap masalah dan sakit yang aku hadapi, tapi lagi-lagi semuanya terasa sia-sia dan nyeri. Aku tetap sakit, sampai detik ini.
Mah, Pah, Kak, dan juga kalian yang membaca pesan rahasia ini, aku mohon, bantu aku dengan do'a dan aku harap Tuhan akan mengabulkannya dan membuat skenario lain perihal hidupku. Aku mau sehat dan kembali membaik.
Dan semoga saat semuanya membaik, aku bisa kembali produktif untuk melanjutkan beberapa karya tulisku yang tertunda. Aku sangat suka menulis karena dengan menulis, maka aku hidup.
Selamat malam:)
Kutemukan Tuhan,
dalam bait-bait indah
Berdialog mesra, perihal
segala resah
Air mata
Keringat
Luapan kata
Melaut,
dalam telungkup tangan yang terangkat
Sekali lagi,
perihal rasa ini
Kutemukan Tuhan,
dalam bait-bait indah
-findme-
Epilogue
over 2 years laterHei, kamu adalah aku di masa depan!
Kemari, aku membawakan kabar baik...
This user has written an update to this letter.To see what they wrote, please
Sign in to FutureMe
or use your email address
Create an account
or use your email address
FutureMe uses cookies.
Learn how we use cookies to improve your experience by reviewing our Terms of Service
Share this FutureMe letter
Copy the link to your clipboard:
Or share directly via social media:
Why is this inappropriate?