A letter from Jan 28, 2023

Dear FutureMe, How's life? Everything's good? I hope that you cherish your current life. Fyi, you feel so desperate these past days. Everything just revolves around you, as if it's not going to the place you want. Nggak papa, sebuah hal wajar yang dihadapi manusia. Kamu selalu bilang, proses itu memiliki peran luar biasa dalam kehidupanmu. Lantas, proses mana yang mau kamu nikmati? Seharusnya kamu tahu bahwa semua proses itu berguna, baik yang buat kamu tidak bisa tertidur nyenyak setiap waktu, atau yang membuat kamu tersenyum setiap detik. Just enjoy it, ok? Btw, berani mencintai diri sendiri. Not in a regular way to love yourself. Berlatih buat menolak, mengambil peran, dan menantang diri adalah bagian dari mencintai diri sendiri. Selama ini kamu terlalu nyaman bergelung di zona aman, membentengi diri dengan kampanye love yourself yang nyatanya tak bisa membuat dirimu berkembang. Kemudian, JANGAN MENYERAH. Kita pernah sama-sama sepakat bahwa menikmati proses itu harus. Walk with courage in our own path, no matter how flowery or rocky it is. Tapi, jika itu hanya berhenti dan enggan melanjutkan jalan, maka kamu melanggar konsep mencintai diri yang kamu gaungkan. KAMU BERHARGA. YAKINI ITU DENGAN BIJAKSANA. You deserve to be loved, to be appreciated. Kamu unik, kamu tidak perlu takut untuk berbeda. Orang-orang yang sayang, tidak akan peduli cara kamu menjelaskan dirimu cause they've knew you so well. Sampai di sini, selamat berjumpa di surat-surat selanjutnya. Aku berharap kamu mendapatkan kebahagiaan dan keridhoan-Nya, selalu. Please be happy. Janji, ya? Kita akan liburan setelah badai, sama-sama menikmati film kesayangan, atau sekedar berbagi canda tawa dengan orang-orang tersayang. Trust me. This too, shall pass.